Jakarta: Menikmati sudut-sudut kota yang sangat ingin dikunjungi

 



                Seminggu berlalu, libur kuliah masih sangat panjang. Meski begitu , libur di semester ini akan berakhir dengan praktikum di Pengadilan Agama. Semoga dapat tempat yang worth it, yang gampang kalau kemana-mana dan banyak tempat yang bisa di-explore di sananya. Menghalu aja dulu ya.

                Salah satu teman saya yang asal Bekasi pernah mengajak untuk berkunjung ke rumahnya, dan ceritanya di Jabodetabek sangat mudah akses transportasinya. Setelah berpikir harus bagaimana, akhirnya memutuskan untuk pergi ke Bekasi dengan kereta lokal. Ini salah satu wishlist saya, bisa coba kereta lokal sampai jakarta sebab biayanya murah. Pernah baca komen di video TikTok tentang kereta lokal yang katanya lama di jalan. Yup, memang benar. Tapi, gak memutus semangat saya sama sekali. Terlebih pengalaman seumur hidup dan saya punya waktu libur yang panjang, jadi gak masalah mau berjam-jam pun, yang penting sampai.

                Saya cek jadwal-jadwal keberangkatan kereta di aplikasi KAI Access, ternyata dari stasiun terdekat jadwalnya agak siang. Akhirnya saya ambil tapi di hari berikutnya agar ada persiapan maksimal. Sebenarnya, selain ingin bersilaturahmi ke teman juga, tapi saya sangat ingin ke Monas. Entah kenapa? Mungkin karena orang Garut yang jauh dari Jakarta, jadi jarang banget pergi ke sana, dan memang belum pernah juga sih, itu yang pasti.

Pemandangan menuju Purwakarta dari dalam kereta

                Oke, siang besoknya saya pergi ke stasiun terdekat di Stasiun Nagreg dengan tujuan Stasiun Purwakarta. Sekitar 4 jam perjalanan menuju ke sana. Selanjutnya diteruskan dengan perjalanan menuju ke Stasiun Cikarang. Di cikarang saya sampe jam 7 malam. Mungkin ini yang dimaksud dengan lama di perjalanan, bikin capek, pegal dan lainnya, tapi jujur saya tetap enjoy sih. Dan sampe cikarang, saya Cuma keluar 12 ribu, tambah angkot dari rumah mungkin habis sekitar 20 ribu aja. Jauh lebih murah, dan dapat pengalaman baru tentunya. Namun, perjalanan sama sekali belum selesai. Saya harus ke stasiun Tambun dulu untuk ke rumah teman saya, naik KRL.

                Naik KRL ini ada kartu khususnya, jadi kalau belum punya bisa beli dulu. Harganya 30 ribu dengan saldo 10 ribu. Bisa juga pakai e-money atau beli online melalui aplikasi gojek. Bisa cari tutorialnya ya. Tiket ke Tambun kena 3 ribu doang. Sesampainya, teman saya sudah standby di sana. Saya pun ikut pulang ke rumahnya.

                

                Tentu rencana ke monas tetap jadi, ya. Hari Jumat kami pergi ke Monas, naik KRL lagi tentunya. Dari Tambun ke Juanda. Sebab saat itu mepet banget waktunya, jadi kita mampir dulu ke Istiqlal untuk shalat Jumat. Tentunya, pengalaman pertama juga. Habis dari sana baru kita ke Monas. Speechless, jujur. Bukan gimana ya, ga nyangka aja saya bisa pergi sejauh ini Cuma bermodalkan informasi di internet. Meski, ke jakarta gak sejauh itu, tapi untuk orang seperti saya, hal ini adalah tahapan dalam berproses. Keluar dari zona nyaman, eksplorasi banyak hal dan mengenal hal-hal baru. Pokoknya puas banget. Karena masih ada banyak waktu, perjalanan selanjutnya kami pergi menuju Stasiun Jakarta Kota, ke Kota lama.

                Kota lama ini tempat macam alun-alun, enak untuk habiskan sore sambil makan cemilan, jalan-jalan sedikit menikmati udara dan interaksi manusia. Kami pun mengabadikan momen-momen itu. Bahkan, teman saya yang orang Bekasi pun belum pernah ke sini. Jadi, sangat wajar kalau saya senang  menikmati perjalanan ini.

                Salah satu saudara saya juga tinggal di Bekasi, tapi di daerah kotanya. Sebab praktikum Pengadilan yang saya ceritakan tadi, penempatannya ternyata di Pengadilan Agama Bekasi. Jadi, saya berkunjung ke rumahnya untuk silaturahmi dan bantu dicarikan tempat untuk nanti saya tinggal. Waktunya masih lama sih, jadi setelah saya main-main di sini, saya pulang dulu ke Garut. Beberapa waktu lagi, nanti saya balik ke Bekasi lagi.

                Saya dan teman saya berniat untuk ikut kegiatan Rubin.id di Masjid Al Jabbar Bandung. Makanya saya ambil sebelum weekend ke Bekasi sebab hari minggunya mau ikut acara tersebut. Jadi dari Bekasi pulang ke Bandungnya barengan. Kami pilih naik bus menuju Cileunyi sebab lebih cepat. Kalau kereta waktunya gak tepat, jadi takutnya telat datang ke Bandung. Jadi, transportasi apapun itu, disesuaikan kembali dengan kebutuhan.

                Sesampainya di Bandung, saya langsung istirahat dan mempersiapkan kegiatan di Masjid Al Jabbar. Ceritanya ada di tulisan berikutnya ya. Sampai jumpa lagi~

Comments

POPULAR POSTS

ASUS ExpertBook B3 Flip, Laptop Convertible Unggul Dengan Konektivitas 4G LTE

Menikmati Sudut Kota Bandung

ASUS ExpertBook B7 Flip, Laptop dari ASUS yang Didukung Konektivitas 5G Dan Performa Kencang Untuk Para Profesional