Menikmati Kesejukan Puncak Galunggung
Perjalanan
kali ini, saya menghabiskan waktu berkunjung ke gunung Galunggung. Pertama kali
untuk saya berkunjung ke Galunggung. Pengalaman yang tak akan perah terlupa. Kawasan wisata Gunung Galunggung terletak sekitar 17 KM dari pusat kota Tasikmalaya. Saat tiba di lokasi, ternyata banyak juga angkutan umum yang melewati daerah tersebut. Saya sebenarnya kurang tahu, apa memang ada angkutan umum atau tidak. Karena pada saat pergi kesana, saya menggunakan kendaraan pribadi bersama keluarga dan sanak saudara.
Setiap pengunjung
kawasan wisata Gunung Galunggung dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 10.000/orang.
Setelah melewati loket, saya dan keluarga beristirahat terlebih dahulu di lahan
yang ditumbuhi pohon pinus. Udara segar yang menyejukan sangat terasa sekali. Kami menyantap bekal dan bersantai di beberapa hammock yang dipasang di pohon pinus.
Setelah
selesai, kami pergi menuju puncak Galunggung. Setibanya di lahan parkir, kami
berjalan menuju tumpukan anak tangga. Katanya, jumlahnya sekitar 600-an. Kami menggunakan
tangga berwarna biru, ada juga yang kuning. Satu per satu saya naiki anak
tangga. Tak begitu melelahkan awalnya. Namun, lama kelamaan mulai terasa berat.
Ada beberapa pos tangga yang dibuat setiap beberapa kali anak tangga. Bodohnya,
saya tak menghitung itu.
Saya berjalan
dan menikmati suguhan pemandangan yang sangat indah. Tak lupa, mengabadikan
berbagai momen yang tak ingin saya lewatkan. Senang sekali, bisa berkunjung ke
Galunggung, meski tak begitu banyak yang saya dapat eksplor.
Setelah
itu, kami pun pulang. Lalu, berkunjung ke salah satu tempat wisata Galunggung
juga, yaitu pemandian air panasnya. Tempatnya, di pintu masuk utama. Namun,
berbeda arah. Saat pulang, hujan turun cukup deras. Untungnya, tak begitu lama.
Kami pun langsung berjalan menuju loket pemandian. Ada beberapa tempat yang
bisa dikunjungi di pemandian air panas. Kami pun menuju salah satunya. Tiket masuknya
untuk kolam renang air panas, Rp. 20.000/ orang. Ada juga pemandian tertutupnya,
kalau tidak salah sekitar Rp. 10.000/ orang selama satu jam. Bahkan ada juga
kolam gratisnya. Cukup menyenangkan bisa berendam di kolam air panas.
Akhirnya,
perjalanan pun berakhir. Kami pun pulang. Di tengah jalan, kami menikmati
semangkuk mie bakso yang enak. Kaldunya yang paling saya suka, sangat lezat.
MasyaAllah camtiknya pemandangan dari puncak gunung Galunggung. Itu kebayang capeknya naik tangganya kaya naik tangga mau ke kawah Gn. Bromo. Tapi begitu sampai atas langsung terbayar capeknya karena pemandangan yang cantik.
ReplyDeletebener, kerasa banget capek naik tangga. yap, langsung kebayar sama indahnya pemandangan. dan itu sih yang paling ngangenin kalo naik bukit atau gunung.
DeleteIndah ya pemandangannya dan harga tiket masuknya pun murah ... puas rasanya ya di sana.
ReplyDeleteditambah pulangnya rendaman di air panas.
Deletemasyaallah keliatan banget ademnya kak, sayangnya udah lama ga kesini, ke Galunggung itu kalau gak salah tahun 2007 setelah itu ga pernah ke sana lagi, sekarang tangganya udah ga kayak dulu yang cuman pegangan dari besi2 lama dan tangganya seadanya, sekarang udah bagus ya
ReplyDeletesilahkan berkunjung kembali.
Deletekolam air panas dengan harga segitu memang c ukup terjangkau.. apakah sekarang masih b uka? kalau lagi wabah seperti ini sulit juga ya mau ke kolam..
ReplyDeletebener, lagi pandemi mah susah kemana-mana. lebih baik direncanakan dulu saja, nanti sudah benar2 normal, tinggal berkunjung.
DeletePemandangan gunung galunggungnya asri banget hijau di mana2 mungkin karena tanah vulkaniknya memberikan kesuburan bagi tanaman di sekitarnya,, harga tiketnya termasuk murah :)
ReplyDeleteJadi catatan kalau naik tangga ke Gunung Galunggung jangan lupa hitung dan catat anak tangganya. Hi hi.
ReplyDeleteBelum pernah ke sana dan pengen juga. Kayaknya gunung yang mudah dijangkau sampai puncak gitu. Jadi pengen tahu kayak apa. Ditambah lokasinya mudah dilalui kendaraan umum dan ada kolam air panas.
Wisata murah meriah yang mantap. Pandangannya juga bagus. Ditambah dekat dari Garut.
Tahun 1982 waktu Galunggung meletus, abunya sampai Bandung, loh. Umur saya waktu itu 7 tahunan. Jadi Ingat dulu pernah main di luar pakai payung di antara hujan abu
bener, mudah banget. anak-anak pun pada kuat sampai atas. saya pun sering dengan sejarah meletusnya galunggung.
Deletewah enak nih naik gunung ada tangganya jd ga capek ya kak..eh itu tangga kuning atau biru maksudnya bnyk arah tangga nya ya? jd penasaran jg ah klo ke sana ngitung anak tangganya
ReplyDeleteSaya belum pernah ke Galunggung. Pas liat foto anak tangganya itu kok jadi keinget pas ke Bromo. Ada tangga seperti itu. Terus naiknya sampai ngos-ngosan. Agar enggak give up, jadi saya ngitungin jumlah anak tangganya. Ahahaha.
ReplyDeletebener, kalo gak salah ada tanda disetiap beberapa tangga. pernah juga ngeliat ada monyet liar gelantugan.
Delete