Menikmati Sudut Kota Bandung

Halo, semua. Apa kabar kalian? Saya mau cerita lagi setelah mencoba berkunjung ke Alun-alun Bandung.  
Pertama, saya tiba di stasiun Cicalengka. Saya sangat terkejut, melihat banyak sekali antrean bahkan sampai menutupi pintu masuk. Mungkin orang-orang juga pada ingin bepergian. Saya menyangka-nyangka dalam hati, mungkin sebagian daripada mereka berencana untuk pergi ke Alun-alun juga, mungkin. Soalnya di daerah saya, orang-orang itu suka banget berkunjung ke Alun-alun Bandung.
Akhirnya dapat  tiket juga. Tujuan menuju Bandung. Saya pun masuk ke dalam untuk menunggu kereta selanjutnya. Banyak banget orang-orang didalam. Hingga akhirnya kereta yang ditunggu pun datang. Semua orang berebut untuk naik kereta. Saya yakin, mereka takut tak kebagian kursi. Ya, itu jagi fenomena yang tidak aneh untuk kita yang naik kereta lokal.

Pintu masuk Stasiun Cicalengka

Setibanya di 
stasiun Bandung. Ada beberapa angkot yang menawarkan perjalanan menuju Alun-alun. Saya pilih salah satu dari mereka. Saat angkot mulai mendekati area Alun-alun, kembali lagi saya lihat banyak orang berkumpul disana. Saya pun ikut serta disana sambil sekedar foto. Pas lewat tadi, saya lihat ada semacam festival gitu. Saya tak tahu salah lihat atau nggak. Banyak juga kaya karakter-karakter Superhero juga kartun bahkan Valak, mereka ada di sepanjang jalan yang siap untuk foto bersama sebagai kenang-kenangan. Saat saya menikmati kunjungan di Masjid Agung Bandung, saya mencoba berkeliling. Melihat suasana mesjid yang sering dikunjungi banyak orang. Soalnya banyak banget yang datang hari itu.



Masjid Raya Bandung
Menara Masjid Raya Bandung

Ramai! 

Setelah itu, saya keluar dari area Alun-alun, menuju ke area festival. Tempatnya ada di seberang Alun-alun. Mungkin, sejenis pasar malam gitu. Tapi, memang karena masih siangan, jadi 
agak sepi. Tenda-tendanya juga masih pada tutup. Mungkin mereka lagi istirahat sambil menyiapkan bahan buat nanti malamnya.Saya juga hanya melihat beberapa wahana saja.
Saya mencoba masuk kesana, ternyata ada beberapa tenda yang buka, saya mencoba Batagor. Wih, cukup mengenyangkan dengan harga Rp. 10.000. Bumbu kacangnya emang agak cair. Tapi, tetap gurih dan terasa kacangnya. Pulangnya, saya coba Thai tea murah seharga Rp. 5.000. Dengan rasa yang sesuai harga. Seenggaknya, menghilangkan rasa dahaga yang tak tertahankan.


Festival di sekitar Alun-alun Bandung
Masih sepi euy.
Hari itu di Bandung sangat menggerahkan. Meskipun mendung-mendung dikit, seperti mau hujan. Tapi, tetap membuat gerah. Saya jadi ingat, kalau didekat Alun-alun ada Sudirman Street. Karena jaraknya cukup dekat saya mencoba untuk berjalan kaki saja.



Setelah menikmati hari di Alun-alun Bandung, saya mulai melangkahkan kaki menuju tempat tujuan berikutnya. Saya juga jadi ingat, pernah nonton di Youtube yang review itu tempat. Jadi penasaran, apalagi waktu itu yang review, makan makanan yang non halal.
Pintu depan Sudirman Street
Setelah tepat di depan pintu masuk, saya lihat bagian depannya. Gak hanya makanan halal, disana juga sedia makanan yang non-halal, dan cukup banyak jenisnya. Karena gak ada niat buat kulineran. Saya masuk saja dan berkeliling. Excited banget. Didalam sana pun banyak stand yang menjual berbagai jenis makanan dan juga minuman. Termasuk yang non-halal. Tenang saja, aman kok. Kalau merasa gelisah, bisa langsung tanya saja pada setiap penjual. FYI, makanan yang non-halal itu ada tandanya.
Masih sepi, belum eating time.
Sudirman street ini semacam food court gitu. Kita bisa beli berbagai macam makanan. Pas saya datang kesana, masih sepi sih. Tapi, semakin malam semakin banyak pengunjung berdatangan. Saya dilanda bingung, entah harus makan atau beli minum saja, atau juga hanya ngemil. Sebenarnya, saya tak ada niatan untuk makan-makan. Apalagi saya datang sendirian. Dari awal juga memang gak ada rencana buat ke Sudirman Street. Karena dekat, jadinya ngalir aja.

Cukup menggoda kala itu, juga penjualnya :p
Akhirnya, saya hanya beli roti bakar. Roti Bakar Boss Bandung. Banyak pilihan topping, sesuai seleramu.

Saya pilih coklat selalu. I’m choco lover. Selang beberapa waktu, akhirnya datang juga. Saya kira, bakalan datang yang porsinya personal. Secara saya makannya sendirian. Tapi, datang dengan kotak yang cukup untuk empat orangan, mungkin. Emang salah saya sih, yang gak tanya dulu ( galfok soalnya).
Saya ambil satu potong, dan... enak sangat. Nyoklat banget. Sebagai pecinta cokelat, makanan yang seperti ini yang paling diinginkan. Roti lembut, coklatnya lumer. Wow. Bakal lebih lagi, kalo makannya sama teman.
Setelah itu, saya langsung pergi aja. Pengennya, keliling lagi dan cari makanan lainnya. Saya harap lain kali bisa datang lagi kesana. Explore berbagai macam makanan lagi. Bahkan, bukan hanya di Sudirman Street. Tapi, tempat makan lainnya di Bandung. Hatur nuhun Bandung.

Alghifary Ma 



Comments

  1. Bandung memang salah satu destinasi wisata favorit ya.. yg sy suka kalo ke Bandung: Kulinernya! Rupa2, kreatif n sedap pastinyaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang, kulineran di bandung gak bakal ada beresnya.

      Delete
  2. sudah hampir setahun tidak berkunjung ke Bandung, jadi kangen Bandung, kangen ademnya, kangen sama kulinerannya, suasananya, soon Bandung we will meet again

    ReplyDelete
  3. Waaaah senang kan bisa ke Bandung.. tempat makan dan belanjanya banyak banget ya.. coba deh lebih ke utara dikiiit, banyak tempat yang enak juga lho, cuma masih susah angkot kalau ke sana..

    ReplyDelete
  4. Bandung asyik-asyik kulinernya apalagi pas malam. Roti bakar Bandung tuh enak. Pas ke Bandung dua tahun lalu enggak sempat ke alun-alun. Pengen jalan-jalan lagi 😅 tapi nunggu si coro pergi. Semoga vaksin segera diluncurkan.

    ReplyDelete
  5. Yang foto di Alun Alun itu, banyak orang ya dan gak pake masker mereka?
    Btw, saya penggemar kuliner Bandung. Dulu pernah ke Bandung tapi sudah lama banget, terakhir tahun dua ribu. Semoga bisa ke sana lagi.

    ReplyDelete
  6. Baru tahu ada Sudirman Street. Yaj, kudet da sudah lama tidak turun gunung ke Bandung. Teralhit ke sana tahun 2018. Alun-alun VBandung m,emang selalu ramai, nalam hari juga. Suasana malam lebih bagus karena cahaya lampu. Cuma di jalanan Bandung pas sudah pukul 9 malam sepi.
    Jalan Kenderal Sudirman itu merupakan wilayah pecinan. Waktu kecil sering ke sana. Lokasinya strategis dan dekat Pasar Baru jadi ramai juga.

    ReplyDelete

Post a Comment

POPULAR POSTS

ASUS ExpertBook B3 Flip, Laptop Convertible Unggul Dengan Konektivitas 4G LTE

ASUS ExpertBook B7 Flip, Laptop dari ASUS yang Didukung Konektivitas 5G Dan Performa Kencang Untuk Para Profesional