RUBIN : Pengalaman Menjadi Bagian dari Program Generasi Emas Negeri dan Special Summit 2022
Halo Februari! Tahun ini telah habis satu bulan. Tidak terasa, bukan? Bulan Februari jadi kali pertama saya ditempatkan di program pembinaan yang saya ikuti. Diterima Januari dan ditempatkan Februari 2021, terhitung genap satu tahun saya ikut program pembinaan ini.
Anyway, sering kali saya
bicara tentang program pembinaan dalam beberapa tulisan saya setahun terakhir, tetapi saya merasa belum pernah
menjelaskan detailnya seperti apa. Jadi, sebelum cerita kali saya mulai,
bagusnya kalian juga tahu program keren yang saya ikuti. Sebab, cerita kali ini
sangat berhubungan dengan programnya.
Tahun pertama dengan teman baru |
Baiklah, jadi program pembinaan
yang saya ikuti adalah program yang diadakan oleh Rubin. Rubin merupakan
singkatan dari Rumah Binaan. Dimana program pembinaan yang diadakan oleh Rubin
ditujukkan untuk mahasiswa dengan harapan membantu mahasiswa yang biasa tinggal
di kostan terhindar dari pergaulan bebas yang. Sebab, program rubin menyediakan
tempat tinggal bagi mahasiswa yang dilengkapi dengan pembinaan keislaman dan skill
untuk menunjang pembentukkan generasi emas negeri untuk Indonesia di masa
depan.
Nah, cukup jelas, bukan? Saya
sudah ikut Rubin selama satu tahun, tentunya dengan banyak suka duka yang
dirasa. Hal-hal yang sifatnya anak kost mungkin kurang lebih sama ya, sebab di
Rubin pun kita tinggal di tempat orang, tentu rasanya beda dengan tinggal di
rumah orangtua. Tapi, hal yang diuntungkan hidup di Rubin adalah circle dan
tentu programnya, yang mana kalau kita tinggal sendiri, tetangga kamar kita
mungkin orang asing dan tidak bisa kita kontrol karakternya. Sedangkan di Rubin,
tetangga kamar kita, orang yang serumah dengan kita tentu saja teman-teman
seperjuangan. Tentunya, mereka diterima di Rubin dan mengikuti aturan Rubin,
sehingga tidak perlu ada yang harus dicemaskan.
Selama setahun saya mengikuti
Rubin, banyak program yang ditawarkan Rubin. Untuk Tahfidz dan Tahsin Al-Quran,
setiap peserta diwajibkan untuk mengikutinya. Jadi, saya punya kesempatan besar
untuk sering bersama Al-Quran. Lalu, Rubin juga mengadakan kajian-kajian rutin
untuk menambah wawasan keagamaan bagi pesertanya. Ini yang membuat Rubin
berbeda dengan kostan. Selain itu, Rubin menyediakan program peningkatan skill
dalam berbagai bidang, baik menulis, multimedia, marketing bahkan programing.
Pokoknya, selama satu tahun ini terasa cukup mengesankan bagi saya yang belum
pernah mencoba program pembinaan serupa. Apalagi, ide-ide program abu selalu
Rubin hadirkan untuk pesertanya. Tujuan membentuk generasi emas negeri itulah
yang mendorong Rubin sampai sejauh ini.
Saya menyukai suasana yang
tercipta di asrama dan habit yang dibiasakan kepada peserta Rubin.
Hal-hal baik dan tidak menyimpang merupakan sesuatu yang mesti dijaga. Semoga
saya bisa konsisten mempertahankan hal ini, meski belum sempurna karena memang
tidak akan pernah sempurna, tapi menjadi lebih baik dari sebelumnya adalah
sebuah keharusan.
Panjang juga saya menjelaskan
semua ini, yang pasti program Rubin ini bisa diikuti bagi mahasiswa di wilayah
yang sudah tersedia. Tahun kemarin, Rubin hanya tersedia di Bandung dan saya
kuliah di Bandung juga. Tapi, sekarang Rubin ada di beberapa wilayah seperti
Jakarta, Malang dan lainnya. Untuk info lebih bisa dicari di medsos rubin.
Kali ini saya ingin bercerita tentang event satu tahunnya Rubin kemarin tanggal 30 Januari 2022 sebagai perayaan satu tahun angkatan pertama, termasuk saya. Rubin Special Summit kemarin dihadiri oleh berbagai anggota dari Rubin-rubin yang berbeda di seluruh Bandung. Setiap rumah binaan memiliki nama tersendiri, rumah binaan saya diberi nama Rubin Sa’ad bin Abi Waqqash. Setiap nama diambil dari tokoh-tokoh populeh dalam sejarah Islam. Bertempat di Kawasan Pasir Kunci Ujung Berung, dimana ini juga tempat yang baru Rubin kelola. Sekarang dipakai sebagai tempat untuk program Rubin yaitu Pesantren Kreatif, salah satu materi yang dikembangkan adalah skill agropreneur. Pendaftarannya masih dibuka lho untuk batch 2, cek media sosialnya ya.
Pemandangan indah di Pasir Kunci |
Keberangkatan dari Cibiru menuju
Pasir Kunci sekitar setengah satu siang, acara dimulai jam satu siang. Jarak ke
Pasir Kunci tidak begitu jauh untuk kami. Setibanya kami disambut dengan
suasana meriah, sebab saya yakin orang lain datang jauh lebih awal. Ditambah,
terlihat para pengurus yang terhitung lengkap bahkan bersama buah hati mereka, so
sweet! Kami langsung mengisi daftar
hadir dan duduk di tempat yang telah ditentukan. Tak lama dari itu, acara pun
dibuka oleh pembawa acara.
Salah satu panitia datang dan
meminta perwakilan untuk menyampaikan kesan-kesan selama satu ini, dalam hati
saya berkata “sungguh tidak ada persiapan,” tetapi teman-teman tunjuk saya
untuk ke depan. Akhirnya, saya mengiyakan saja, mau bagaimana lagi. Hingga
beberapa perwakilan dipersilahkan ke depan, saya pun memulai menyampaikan
kesan-kesan setahun saya di Rubin dengan sedikit rasa gugup dan cerita yang
maju mundur. Setelah itu, acara dilanjut dengan sambutan dan kesan-kesan dari
para pengurus Rubin serta founder Rubin yaitu Ruston Pirmansyah. Bukan
hanya kami sebagai peserta yang bersyukur akan hadirnya Rubin, tetapi mereka juga
bersyukur karena Rubin benar-benar dapat memberikan manfaat. Acara berlanjut
dengan materi tentang cara untuk menjadi generasi emas negeri.
Setelah shalat Ashar, acara
dilanjut dengan game seru dari panitia. Kami menikmati setiap permainan dengan
tertawa bersama. Terlebih, membangun gedung dengan sedotan. Sungguh melelahkan,
apalagi angin datang dari segala arah, tetap sih yang menang tim lain juga.
Lalu, kami melanjutkan agenda untuk pergi ke taman Pasir Kuci yang lokasinya
sangat dekat, pemandangan kota Bandung sekali lagi harus diacungi jempol sih.
Meski sedikit kecewa karena kabut cukup tebal, bikin viewnya sedikit tertutup
kabut. Gak lupa ya, abadikan momen selalu.
Pulangnya, kami kumpul di aula
lagi untuk melanjutkan acara. Tentunya, acara paling ditunggu adalah bagian
penghargaan dong, Rubin Saad masuk 3 nominasi dari 5 dan menang di dua
kategori. Parahnya, suara dukungan heboh dari Rubin Saad sangat mendominasi,
kami teriak-teriak seperti orang kesurupan demi kawan-kawan yang menang. Vibes
pas acara ini gak bakal terlupakan pokoknya. Setelah semua penerima
penghargaan mendapatkan hadiah, acara terakhir ditutup dengan tukar kado yang
di tukar-tukar ke setiap orang beberapa kali. Acara pun selesai dengan rapi.
Sebelum pulang, kami shalat
Maghrib berjamaah dulu. Lalu, makan liwetan bareng yang disediakan pengurus.
Sungguh cerita yang seru, mengharu dan gak ada lawan. Cerita hebat bisa kenal
dengan seluruh keluarga Rubin. Meski beberapa nama masih ga hafal, wajah –wajah
masih samar karena memang beda lokasi. Tapi, persaudaraannya akan selalu
terjaga sampai nanti. Moga makin banyak kesempatan untuk bersilaturahmi. Juga
untuk Rubin, semoga program –program hebat Rubin bisa menginspirasi, memberikan
banyak manfaat untuk sesama dan menciptakan keberkahan bagi orang-orang yang
terlibat di dalamnya. Sukses selalu Rubin.
Maghrib di Pasir Kunci |
Semoga berkah
ReplyDelete