Bandung: Kajian Islam bersama Ustadz Adi Hidayat di Masjid Istiqamah Bandung

 

Bulan Juni, bulan terakhir masa-masa perkulihan di semester ini. Awal bulan ini ada agenda untuk ikut kajian salah satu ustadz kondang yang akan membuka ceramah di kota Bandung. Ustadz Adi Hidayat atau kerap dipanggil UAH.

Sebagai seorang anak asrama, sudah tentu harus haus akan ilmu, terlebih ilmu agama.  Poster kajian sudah menyebar di beberapa story Whatsapp teman-teman saya. hingga, akhirnya ajakan pun datang. Sebab acaranya mulai sehabis Isya nanti serta hari pelaksanaannya di akhir pekan, sembari menunggu jadwal mainnya, saya dan teman saya berkeliling bandung sejenak siang itu.

Salah satu makanan yang menarik perhatian adalah lontong kari. Karena lapar mungkin, sempat saya membaca lontong sayur dan berimajinasi bahwa yang akan datang ke hadapan saya adalah lontong sayur. Lucu sekali, nyatanya yang datang di hadapan saya adalah lontong kari dengan topping suwir ayam, bihun dan telur rebus dengan bumbu, ditambah dengan semangkok kerupuk goreng yang renyah di mangkok terpisah. Sungguh nikmat, bukan? Rasanya pun enak, kuah karinya kental seperti yang saya harapkan. Isiannya biasa saja, tidak spesial. Begitupun lontongnya, sedikit keras karena sudah siang mungkin. Lumayan untuk mengganjal perut yang keroncongan.

Kami melalui sebuah taman dan mencari makan untuk mengganjal perut, setidaknya sampai sore nanti. Salah satu taman terkenal di Bandung adalah Taman Vanda. Hanya sebentar kami berkeliling menikmati siang hari sembari berteduh dari panasnya matahari.

Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan sampai ke Gedung Sate. Karena masih sore, kami tinggal sejenak di sana dan menikmati suasana sore di kota Bandung. Bertepatan dengan tragedi hilangnya putra Ridwan Kamil, banyak sekali ucapan duka di sekitar Gedung Sate untuknya. Semoga, segera hadir kabar menenangkan dari putra Ridwan Kamil itu.

Karena tempatnya di sekitar itu, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sebelum datangnya waktu Maghrib. Sesampainya si Masjid Istiqamah Citarum, kami langsung bersiap untuk melaksanakan shalat Maghrib dan menunggu sampai Isya hadir, lalu melanjutkan kegiatan kajian bersama Ustadz Adi Hidayat.

Setelah acara dimulai, begitu menenangkan mendengarkan ceramah seorang berilmu. Banyak sekali hal-hal baru yang saya pahami setelah mendengarkan ceramahnya. Terlebih, beliau menekankan untuk menjadi hamba yang terus melakukan amal shaleh dengan ikhlas, sehingga Allah membukakan jalan yang lebar bagi kita menuju surga-Nya. Masya Allah.

Kajian selesai sekitar jam sembilan malam lebih, kami pun bubar dari masjid. Setelah itu, kami mencari makan malam dan menjatuhkan hati untuk makan nasi goreng. Sekali lagi, saya tak ingat nama nasi gorengnya apa, tapi jika dilihat dari banyaknya penjual nasi goreng, rasanya sama saja sepanjang halaman depan Masjid Istoqamah Citarum.

Ustadz Adi Hidayat bilang untuk melanjutkan kajian di wilayah bandung sampai 6 bulan kedepan, setidaknya sebulan sekali jika Allah memberikan waktu. Semoga bisa ikut kajian beliau lagi di lain waktu.














Comments

POPULAR POSTS

ASUS ExpertBook B3 Flip, Laptop Convertible Unggul Dengan Konektivitas 4G LTE

Menikmati Sudut Kota Bandung

ASUS ExpertBook B7 Flip, Laptop dari ASUS yang Didukung Konektivitas 5G Dan Performa Kencang Untuk Para Profesional