Gap Year : Jalan Meningkatkan Kualitas diri
Calon Maba pasti pernah
mendengar istilah gap
year? Apa sih itu? Bagi mahasiswa, gap year adalah sebuah istilah yang dipakai
bagi seseorang yang menunda waktu untuk mengikut
kegiatan kuliah di tahun
kelulusannya. Mereka tidak langsung mengambil jurusan di perkuliahan. Tetapi,
memilih menundanya beberapa waktu karena beberapa alasan.
Ada
beberapa tipe orang yang memilih gap year. Tapi, secara mendasar orang memilih
gap year, karena mereka tidak
lulus di ujian masuk Perguruan
Tinggi Negeri atau mereka memang
memilih untuk menundanya karena faktor-faktor yang menghalangi mereka untuk mengikuti kegiatan perkuliahan.
Namun sebenarnya, tidak banyak orang yang memilih gap
year atau menunda waktu untuk masuk perkuliahan. Banyak dari mereka
beranggapan, jika memilih gap year dirasa kurang bermanfaat juga meninggalkan
kesan tertinggal dari teman-teman seangkatan.
Lalu,
kenapa orang memilih gap year? Sekalipun gap year dianggap buruk di sebagian kepala orang.
Namun ternyata, gap
year memiliki beberapa manfaat bagi orang-orang yang memilihnya dengan bijak.
Saat seseorang ikut ujian masuk PTN untuk pertama kali,
lalu mereka dinyatakan tidak lolos, sebagian daripada mereka akan memilih jalan
untuk mengulangnya tahun depan daripada masuk swasta. Perlu disadari, ternyata
banyak orang yang berpikiran bahwa
kuliah di PTN itu lebih baik daripada di PTS. Meskipun
itu bersifat subjektif sekali. Lalu, pada akhirnya
mereka memilih untuk mengambil gap
year, dengan alasan gagal masuk PTN
dan mereka berpikir harus masuk PTN.
Wajib hukumnya.
Meskipun
seperti itu, ternyata jika kita bijak dalam mengambil keputusan, gap year itu
bisa sangat bermanfaat untuk kita. Saat kita gagal ujian, kita harus berpikir
lebih keras, apa hal tersebut terjadi
karena persiapan kita yang
kurang matang? Atau ternyata ada hal
lain?
Maka
dari itu, beberapa manfaat ini mungkin bisa mencerahkan pikiranmu. Kalau mengambil gap year tak seburuk itu.
Hal pertama yang perlu diperhatikan. Kalau
kamu gagal ujian PTN tahun ini dan merasa ingin masuk PTN bahkan harus. Ambil
gap year saja. Kenapa? Karena tahun
depan kamu bisa ikutan lagi dengan persiapan yang lebih matang. Nyatanya, siswa kelas 12
mungkin cenderung banyak mempersiapakan Ujian Nasional dan tak terlalu peduli
dengan Ujian Masuk PTN. Makanya, ujian
masuk kuliahnya gagal dikarenakan persiapan yang
kurang matang. Dengan gap year, kita punya waktu untuk memaksimalkan kemampuan
dan persiapan kita. Yakinkanlah ,
kalau persiapannya matang maka hasilnya juga akan memuaskan.
Namun, hal ini harus kita garisbawahi. Saat kita mempersiapkan
diri untuk mengikuti ujian, tak ada salahnya, kita juga menambahkan
persiapan-persiapan mengikuti ujian masuk perkuliahannya. Hal, ini bisa
mengantisipasi kegagalan kita. Ya, meski akhirnya kita gagal, setidaknya ada
yang pernah kita pelajari.
Juga, jika berniat untuk gap year. Ada baiknya, kita juga
tetap mengikuti ujian masuk kuliahnya. Untuk apa? Agar kita punya gambaran dan
pengalaman tersendiri. Syukur kalau kita dinyatakan lolos masuk PTN favorit di
jurusan yang diinginkan. Gak perlu gap year, kan?
Lalu, jika kita sudah memilih gap year dan berada dalam
masa-masanya. Perlu diperhatikan. Gap year itu menunda waktu, tapi bukan
berarti kita tak melakukan apapun. Kegiatan-kegiatan kecil bisa kita lakukan di
saat kita gap year.
Pertama, Gap year juga memberikan kita waktu untuk
mengeksplor bakat yang kita miliki. Waktu satu tahun yang kita miliki bisa kita
manfaat untuk melakukan banyak hal. Kita bisa mencari pekerjaan. Banyak lulusan
SMA yang bekerja setelah lulus, hal itupun bisa kita jadikan kegitan untuk
memanfaatkan waktu yang kita miliki. Kita bisa menambah pengalaman pula.
Kita pun bisa mengikuti bimbek ataupun kursus. Setidaknya,
waktu yang kita miliki bisa menjadi bekal untuk meningkatkan kemampuan dan
menambah wawasan serta pengalaman. Gunakanlah waktu tersebut sebaik mungkin. Jangan
disia-siakan.
Selain
itu, gap year juga bisa memberikan kebebasan waktu. Dalam arti, bukan hanya
meningkatkan kemampuan yang harus dieksplor. Tapi, kita punya waktu untuk
menikmati banyak hal yang mungkin orang tak bisa lakukan. Dalam waktu satu tahun itu, kita tak memiliki kegiatan
rutin yang menjadwal. Kita bisa pergi
kemanapun. Kita bisa melakukan apapun. Kita bisa menjadi siapapun. Pastinya,
tetap dalam batas wajar. Jangan sampai memaksakan diri untuk melakukan hal yang tak semestinya.
Paham, kan?
Dan,
ada lagi? Ya. Gap year bisa jadi waktu untuk bersemedi. Semedi setahun? Ya,
dong. Tapi, bukan berarti terus diam. Kita punya waktu setahun untuk belajar
berubah. Belajar untuk memperbaiki perilaku.
Belajar mengubah pola pikir. Kita dituntut menjadi
pribadi yang lebih baik. Gap year harus
kita jadikan sarana untuk bercermin. Menjadi
penilaian seberapa meningkat kualitas kita semenjak kita gagal dari ujian
kemarin. Apakah yang kita lakukan peningkatan? Apa jurusan yang diambil ini sudah pas buat kita atau
sebaliknya. Kita bisa belajar memikirkan hal-hal seperti itu dan memutuskannya.
Jadi, tahun depan kita punya rencana dan tujuan. Kita tidak akan kehilangan arah dan lebih maksimal
dalam menata kehidupan.
Begitulah, manfaat gap year yang mungkin bisa kita rasa
setelah gagal dari ujian masuk perguruan tinggi. Karena kita kepingin masuk
PTN, lahirlah gap year yang bisa kita jadikan sarana untuk meningkatkan
kualitas diri.
Terus,
yang perlu kita ingat. Bahwa gap year itu bukan jaminan segala apa yang kita
harapkan akan terwujud. Belum tentu, satu tahun kita gap year, lalu ikutan
ujian lagi langsung lulus. Sekalipun kita sudah
belajar dengan giat. Belum tentu apa
yang kita sudah siapakan selama hampir satu tahun penuh akan tercapai dan
sukses. Jadi jangan makan hati, kalau ternyata
setelah gap year kita masih belum
lulus.
Jangan sampai kita merasa menyesal karena setelah gap
year pun masih saja gagal. Kita
harus mensyukuri itu, setidaknya, perjuangan
satu tahun itu memberikan arti dan dampak positif. Hal baik yang kita dapat, Kita belajar menjadi
lebih baik dan itu terjadi. Karena kita
memang memanfaatkan seluruh waktu yang kita miliki untuk berbuat lebih baik.
Kalau
kamu gak lulus lagi, nantinya terserah
kamu, kamu mau ikutan gap year lagi atau memilih jalan
lain. Misalnya, masuk PTS. Selama gap year, kita
sudah belajar untuk membuat rencana
masa depan, kan? Maka, gunakan itu sebagai fondasi menata jalan kita kedepannya. Semangat!
Comments
Post a Comment